Postingan

Menampilkan postingan dari 2024

MENDIDIK ANAK DENGAN GENGGAMAN TEKNOLOGI

Gambar
  Sobat edufriends , kalian ngerasa ga sih anak-anak zaman now itu lebih canggih dalam mengoperasikan teknologi?? Bahkan sejak dini, mereka sudah diperkenalkan dengan gadget loh! Teknologi semakin akrab dengan kita seiring berkembangnya waktu. Baik gadget, laptop, maupun PC selalu berlomba-lomba untuk menciptakan produk-produk terbaru dan lebih canggih dari produk sebelumnya.  Kehidupan kita saat ini pula sangat dimudahkan dengan adanya teknologi, seperti pesan makanan online , belanja online , dan mengakses informasi pun lebih cepat menggunakan aplikasi online . Tidak terkecuali, di bidang pendidikan juga loh edufriends ! Pandemi saat itu memang membuat khawatir semua orang, karena semakin banyak menelan korban jiwa sehingga seluruh masyarakat sangat berhati-hati dan sangat menjaga kesehatannya. Namun, di balik dampak buruk tersebut, masih ada hal baik yang dapat kita ambil sebagai hikmahnya.  Sejak adanya pandemi Covid-19, masyarakat Indonesia seakan dibuat sadar dan melek akan du

Perjalanan Pendidikan Nasional: Gerakan Transformasi Ki Hajar Dewantara

Gambar
  Image by  :   https://www.silabus.web.id/fungsi-pendidikan-menurut-pemikiran-ki-hajar-dewantara/ Tahukah kamu?  Akses pendidikan yang bisa kita nikmati saat ini merupakan sebuah aset berharga buah dari kerja keras para pendahulu bangsa.  Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau biasa dikenal sebagai Ki Hajar Dewantara inilah  tokoh penting dalam sejarah pendidikan Indonesia yang dikenal karena gerakan transformasinya dalam pendidikan sebelum dan sesudah kemerdekaan. Peran apa saja sih yang dilakukan oleh Ki Hajar Dewantara demi kelangsungan Pendidikan Nasional??  Berikut ulasannya! 1. Pendekatan Kritis terhadap Pendidikan Kolonial       Sebelum kemerdekaan, Ki Hadjar Dewantara mengkritik keras pendidikan kolonial Belanda yang dianggapnya tidak sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai lokal. Melalui kritik ini, ia menyuarakan pentingnya pendekatan pendidikan yang menghargai budaya dan kearifan lokal, serta memberikan otonomi dalam pengembangan kurikulum dan metode pembelajaran.  2.